Pada dasarnya ilmu Geografi adalah
mempelajari fenomena “GEOSFER”. dan tentu anda sudah paham mengenai
masing – masing fenomena GEOSFER tersebut.
kali ini akan dijabarkan mengenai
pengertian fenomena itu mulai dari Atmosfer, Biosfer, Hidrosfer,
Ltosfer, sampai pada Antroposfer serta beberapa bagian-bagianya
dapat disimak dibawah ini
1. Atmosfer
Atmosfer adalah
lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan
planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat
dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560
km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan,
yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi
antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi
tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca,
fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta
kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di
wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Atmosfer Bumi terdiri
atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon
(0.9%),karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air,
dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan
menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu
ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km
dari permukaan planet.
Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak,
tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada
batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Komposisi dari atmosfer bumi
Atmosfer tersusun oleh:
-
- Nitrogen ()
- Oksigen ()
- Argon ()
- Air ()
-
- Ozon ()
-
- Karbondioksida ()
-
- Ozon ()
-
Atmosfer dibagi menjadi 5 lapisan lagi, yaitu :
-
-
-
- 1 Troposfer
- 2 Stratosfer
- 3 Mesosfer
- 4 Termosfer
- 5 Eksosfer
-
-
2. Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet
berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang berarti
berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari
kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah
litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan
kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia
yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering
dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang
terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan
kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan
dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian
teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar
dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan
bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas
antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap
tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif
lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan
astenosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng
tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang
terjadi dalam astenosfer.
Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat
dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang
menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang
berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas
kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia
sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara
konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly
pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi
dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang
sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep
mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah
(astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer
- Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura
- Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua
Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100
km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua
dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan
Mohorovicic
3. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere
yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi
meliputidanau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan
uap air yang terdapat di lapisan udara.
4. Biosfer
Biosfer adalah bagian
luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian
luas menurutgeofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang
menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk
interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer(air),
dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya
tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah
berlangsung selama sekitar 3,5 milyar tahun dari 4,5 milyar tahun usia
Bumi.
5. Antroposfer
Antroposfer adalah
lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara sfera-ftera. Karena
kajian geografi merupakan tema sentral, maka kajian geografis sering
disebut antroposentris. Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes,
geografi merupakan ilmu yang mendeskripsikan manusia denganlingkungan
alam di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan data dan informasi
yangdiperoleh.
Pengkajian geografi berkaitan dengan aspek
alam tentang tempat terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam
tersebut. Karl Ritter menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi sebagai
tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas
manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis penyebarannya,
perkembangan, hubungan dan interaksinya secara keruangan.